. SUBHANALLAH..!! Kisah Haru Sang RAJA PREMAN Yg Gak Tanggung2 Kebengisannya dgn Pedang, Kini Tak Tanggung2 Pula Berbuat Kebaikan Terhadap Sesama Setelah Jadi Mualaf | Spotlite Muslim

SUBHANALLAH..!! Kisah Haru Sang RAJA PREMAN Yg Gak Tanggung2 Kebengisannya dgn Pedang, Kini Tak Tanggung2 Pula Berbuat Kebaikan Terhadap Sesama Setelah Jadi Mualaf

Iklan 3360 x 280
iklan tautan
SUBHANALLAH..!! Kisah Haru Sang RAJA PREMAN (Hercules) Yg Gak Tanggung2 Kebengisannya dgn Pedangnya, Kini Gak Tanggung2 Pula Berbuat Kebaikan Terhadap Sesama Setelah Jadi Mualaf


Ini dia, mantan preman yang sekarang menjadi muallaf, Hercules Rosario Marshal adalah nama aslinya… ia ternyata merupakan seorang pejuang yang pro terhadap NKRI ketika terjadi ketegangan Timor-timur sebelum akhirnya merdeka pada tahun 1999. Maka tak salah jika sosoknya yang begitu berkarisma ia dipercaya memegang logistik oleh KOPASUS ketika menggelar operasi di Tim-tim. Namun nasib lain hinggap pada dirinya, musibah yang dialaminya di Tim-tim kala itu memaksa dirinya menjalani perawatan intensif di RSPAD Jakarta.
Hercules (kanan telanjang dada), yg pernah menjadi pejuang PRO NKRI, bersama dengan Prabowo (kiri)



Menurut pengakuan Hercules, dirinya masuk ke Jakarta pada sekitar tahun 1987. Awalnya Hercules masuk di Hankam Seroja penyandang cacat saat dirinya mendapatkan luka di bagian tangan dalam Operasi Seroja dan mendapatkan pelatihan keterampilan di sana. “Saat itu saya sudah main ke Tanah Abang dan setelah selesai di Hankam, saya ke Tanah Abang lagi. Saya merebut daerah hitam dan di situ pertarungan sengit. Hampir tiap malam ada orang mati,” kata Hercules.

Bersama teman-temannya dari Timor Timur, Hercules mulai membangun daerah kekuasannya di Tanah Abang. Dari kelompok kecil, hingga Hercules membawahi sekitar 17.000 orang ‘pasukannya’ yang tersebar di seluruh wilayah Jakarta.



Dan dari situlah perjalanan hidupnya menjadi Hercules yang di kenal sampai sekarang, ia jalani. Hidup di Jakarta tepatnya di daerah Tanah Abang yang terkenal dengan daerah ‘Lembah Hitam’, seperti diungkapkan Hercules daerah itu disebutnya sebagai daerah yang tak bertuan, bahkan setiap malamnya kerap terjadi pembacokan dan perkelahian antar preman.

Hampir setiap malam pertarungan demi pertarungan harus dia hadapi. “Waktu itu saya masih tidur di kolong-kolong jembatan. Tidur ngak bisa tenang. Pedang selalu menempel di badan. Mandi juga selalu bawa pedang. Sebab setiap saat musuh bisa menyerang,” ungkapnya

Rasanya tidak percaya Hercules preman yang paling ditakuti, setidaknya di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta. Tubuhnya tidak begitu tinggi. Badannya kurus. Hanya tangan kirinya yang berfungsi dengan baik. Sedangkan tangan kananya sebatas siku menggunakan tangan palsu. Sementara bola mata kanannya sudah digantikan dengan bola mata buatan.

Tapi setiap kali nama Hercules disebut, yang terbayang adalah kengerian. Banyak sudah cerita tentang sepak terjang Hercules dan kelompoknya. Sebut saja kasus penyerbuan Harian Indopos gara-gara Hercules merasa pemberitaan di suratkabar itu merugikan dia. Juga tentang pendudukan tanah di beberapa kawasan Jakarta yang menyebabkan terjadi bentrokan antar-preman.

Belum lagi sejumlah tawuran antar-geng yang merenggut korban jiwa atau luka-luka. Sejak pertengahan 80-an kelompok Hercules malang melintang di kawasan perdagangan Tanah Abang. Tak heran jika bagi warga Jakarta dan sekitarnya, nama Hercules identik dengan Tanah Abang.

Banyak cerita dari pria yang bernama lengkap Hercules Rozario Marshal ini. Mulai sepak terjangnya ketika memulai menjadi preman di Jakarta, isu kedekatannya dengan Prabowo Subianto, hingga pengakuannya yang kini belum pernah membunuh orang dan soal mitos yang menyebut dirinya kebal peluru.

Meski tubuhnya kecil, nyali pemuda kelahiran Timtim (kini Timor Leste) 45 tahun lalu ini diakui sangat besar. Dalam tawuran antar-kelompok Hercules sering memimpin langsung. Pernah suatu kali dia dijebak dan dibacok 16 bacokan hingga harus masuk ICU, tapi ternyata tak kunjung tewas. Bahkan suatu ketika, dalam suatu perkelahian, sebuah peluru menembus matanya hingga ke bagian belakang kepala tapi tak juga membuat nyawa pemuda berambut keriting ini tamat. Ada isu dia memang punya ilmu kebal yang diperolehnya dari seorang pendekar di Badui Dalam.

Pada suatu kesempatan ada yang mencoba menanyakan salah satu mitos yang beredar di kalangan masyarakat adalah apakah Hercules kebal peluru? Dengan tersenyum Hercules, membantah hal itu. “Kita tidak kebal peluru. Kita selalu selamat karena berbuat amal, membantu anak yatim piatu. Doa mereka yang selalu membuat saya selamat,” uangkapnya.

Di balik cerita-cerita seram mengenai dirinya, jarang yang mengetahui bahwa ternyata Hercules adalah penerima penghargaan Bintang Seroja dari pemerintah, saat bergerilya di Timor Timur.

Di balik sosok yang menyeramkan ini juga , ada sisi lain yang belum banyak diketahui orang. Dalam banyak peristiwa kebakaran, ternyata Hercules menyumbang berton-ton beras kepada para korban. Termasuk buku-buku tulis dan buku pelajaran bagi anak-anak korban kebakaran. Begitu juga ketika terjadi bencana tsunami di beberapa wilayah, Hercules memberi sumbangan beras dan pakaian. Soal beras, memang tidak menjadi soal baginya karena Hercules memiliki tujuh hektar sawah di daerah Indramayu, Jawa Barat. Bahkan juga bantuan bahan bangunan dan semen untuk pembangunan masjid-masjid. Sisi lain yang menarik dari Hercules adalah kepeduliannya pada pendidikan. “Saya memang tidak tamat SMA. Tapi saya menyadari pendidikan itu penting,” ujar ayah tiga anak ini.

Maka jangan kaget jika Hercules menyekolahkan ketiga anaknya di sebuah sekolah internasional yang relatif uang sekolahnya mahal. Bukan Cuma itu, ketika Lembaga Pendidikan Kesekretarisan Saint Mary menghadapi masalah, Hercules ikut andil menyelesaikannya, termasuk menyuntikan modal agar lembaga pendidikan itu bisa terus berjalan dan berkembang.
Hercules pun aktif duduk sebagai salah satu pimpinan di situ.

Walau bertahun-tahun mengembara di negeri orang, tapi sosok Hercules tetap berpegang teguh pada nilai-nilai budaya Timor Leste. Hal ini terlihat jelas saat sejumlah armada Koran ini bertandang ke kediamannya yang terletak daerah Kebun Jeruk, Jakarta, pada medio Juni 2004. Kedatangan armada STL yang dikomandoi Godinho Barros, yang tidak lain adalah saudara sepupu Hercules diterima dengan penuh kekeluargaan.
Menurut pegakuan Hercules , dia beberapa kali berurusan dengan kepolisian. Meski pernah dipenjara beberapa waktu, Hercules mengakui hingga saat ini dirinya belum pernah sekali pun melakukan tindakan pembunuhan dan pemerasan. Dalam kasus penyerangan ke kamar Jenazah RSCM, Hercules menyebutkan saat itu ditahan selama 60 hari dan pada kasus Indopos, dirinya ditahan selama 40 hari.

“Saya tidak pernah ditahan karena membunuh orang, memeras orang. Nama saya di kepolisian masih bersih. Mudah-mudahan tidak ada,” ucapnya.

Dalam kasus premanisme, lanjut Hercules, preman berasal dari kata free-man yang berarti orang bebas. Banyaknya preman yang muncul dikarenakan masalah pendidikan dan tidak dimilikinya keterampilan untuk berkembang. Namun jika preman itu melakukan tindakan kekerasan maka adalah tanggung jawab kepolisian untuk menindaknya.

Biasanya preman ini berakhir bekerja sebagai debt collector. Hercules pun juga mengakui dirinya pernah bekerja debt collector.”Ya kalau tidak dibayar ya saya tagih,” katanya.

Mengenai pertobatannya, dia mengungkapkan bahwa sejak tahun 2006 lalu, dia memutuskan memulai pertobatannya. Kini Hercules mengaku memasuki dunia bisnis seperti kapal, dan perikanan. “Manusia hidup sementara. Mati akan dipanggil satu-satu, tinggal menunggu kematian. Sekarang, saya sadar, saya bertobat, masuk dunia bisnis dan membantu manusia yang membutuhkan,” kata Hercules yang menyebut pertobatan Hercules ini dimulai sejak 10 tahun yang lalu.

Hercules pun membuat ormas yang disebutnya sebagai Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB). Dengan ormas ini Hercules berharap dapat membantu masyarakat lainya yang terkena musibah.

Kalau dityanya soal kedekatan Hercules dengan Prabowo. Hercules menegaskan bahwa dirinya dengan Prabowo Subianto mempunyai kedekatan emosional. Hal itu dikarenakan dirinya bersama Prabowo adalah alumni dari Timor Timur. Namun, tidak hanya kepada Prabowo saja Hercules dekat secara emosional, pria ini juga mengaku dekat dengan orang-orang yang sama-sama berjuang di Timor Timur.

“Jadi bukan hanya Prabowo saja. Tidak ada hubungannya dengan yang lain selain emosional,” terangnya.


"Setiap tahun saya selalu ikut puasa," kata Hercules, mantan pejuang Timor-timur yang dikenal dekat dengan Prabowo Subianto saat ditemui dalam acara buka puasa bersama para anak yatim dan tokoh masyarakat di Kemanggisan, Sabtu (13/8/2011).



Salah seorang teman dekat Hercules, A Rahman kemudian berujar, sekitar 10 bulan lalu Hercules Romario Marshal memeluk agama Islam. Selama ini, Hercules diidentikkan dengan tokoh Tanah Abang.



Ia mengumbar senyum, saat ditanya bulan Ramadhan kali ini apakah merasa berbeda begitu resmi menjadi seorang mualaf. "Sudah 10 tahun ikut berpuasa," ujarnya lagi.


Sebagai mualaf, Ramadhan kali ini seakan memiliki arti kontemplasi, serta merenung, berusaha meningkatkan kepedulian terhadap sesama. "Ini sumbangsih kami kepada pemerintah, meski sedikit," katanya lagi.

Hercules, kini tercatat sebagai Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB) yang bergerak di bidang sosial. LSM yang ia dirikan ini, bersama dengan beberapa tokoh lain, tak akan menjelma menjadi partai politik.

"GRIB berdiri untuk kegiatan sosial. Meski nantinya, kita tentu akan ikut mendukung, siapa yang akan melanjutkan pemerintahan ini setelah Pak SBY tak lagi presiden," katanya.

"Siapapun bisa jadi presiden, saya pun juga bisa jadi presiden, kalau dipilih rakyat.

Tentunya, presiden mendatang adalah orang terbaik untuk memimpin bangsa ini kedepan," tambahnya.

sumber: laskarislam.com
BACA JUGA:
NAUZUBILLAH.. Tak Disangka Fakta Keberadaan Iblis Ini Kita Pelihara, No.5-9 Paling Banyak Orang Kerjakan Bahkan Dianggap Lumrah
Subhanallah.. Hampir Seperempat Abad Menolak Islam, Akhirnya Pria Ini Bersyahadat 10 Hari Sebelum Akhirnya Wafat 
Beginilah Ketaatan Iblis Sebelum Menjadi Mahluk Laknatullah, Bahkan Pernah Dinobatkan Sebagai Imam Para Malaikat yang Berkedudukan di Langit 
iklan 336 x 280

0 Response to "SUBHANALLAH..!! Kisah Haru Sang RAJA PREMAN Yg Gak Tanggung2 Kebengisannya dgn Pedang, Kini Tak Tanggung2 Pula Berbuat Kebaikan Terhadap Sesama Setelah Jadi Mualaf"

Posting Komentar